Senin, 20 April 2020

Prolog


Moshi moshiiii gengss met datang di blog sigueeeh.. Okey tanpa basa basi ane jelasin nih SOP nya nih blog,  eh maksud ane isinya ini blog tuh paan sih, penting kah buat antum semwah baca?  Okey yg memutuskan ini blog "layak" atau tidaknya yaa para pemirsah yang terhormat yang memutuskan. Rencananya,  ini blog bakalan diisi dengan sebuah pemikiran, ya ke"erroran" ane yang kadang bikin muluk-muluk sesuatu yang sederhana, ya segala hal tentang kepo nya nih otak yang menurut ane masih waras sih,  okey lets goowww......

Aku
Pernahkah kalian berpikir, siapakah "aku" ini?  Ya, siapakah diri yang sering kita sebut "diri sendiri" ini?  Sederhana, tapi inilah pertanyaan penting yang menuntun akan seperti apa kita "nanti". Pernahkah kita berpikir, kenapa aku adalah aku?  Kenapa aku diciptakan dan menempati jasad yang sekarang dinamai aku oleh diriku? Apakah dulu aku pernah berpesan dan memilih untuk menjadi diriku? Padahal aku sendiri tidak tahu dulu itu kapan, entah sesuatu yang menempati dimensi ruang ataupun waktu ataupun tidak dua duanya. Oke, bukan itu bahasan kita hari ini, ini tentang diri kita, ini tentang siapa kita. Kita ditakdirkan menjadi seseorang, seorang manusia yang bahkan perempuan atau laki-laki pun bukan atas dasar kehendak kita. Ada yang mungkin ditakdirkan sebagai orang yang hidup penuh dengan kesenangan ada pula yang penuh dengan ratapan, padahal kita sendiri belum paham apa itu takdir, apakah itu hadiah? Hukuman?  Atau bahkan entah sesuatu yang mutlak menjadi alur cerita kita. Oke, sekali lagi bukan itu bahasan kita hari ini. Sekali lagi aku bertanya, mengapa aku adalah manusia?  Mengapa bukan kucing atau bahkan burung? Apakah kucing juga memilih ingin menjadi kucing? Atau bahkan ia sama sepertiku, sama-sama telah ditakdirkan seperti ini, apa adanya. Baiklah aku mulai mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan gilaku ini, yang mungkin jawaban ini terlalu dangkal bagi mereka yang telah mengetahui jati dirinya, bahkan opiniku ini belum dapat dikatakan sebagai jawaban. Aku mulai berasumsi, keberadaan kita, siapapun itu dan apapun itu bukanlah suatu kebetulan atau permainan bodoh belaka. Kehadiran kita merupakan sebuah alasan tertentu, sebuah sebab yang kita sendiri belum tahu apa akibatnya keberadaan kita. Ya, satu hal yang aku percaya dan kini terus menjadi fondasi argumenku, aku diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Tahu. Keberadaanku menjelma sebagai manusia berjenis kelamin "perempuan" juga merupakan kehendak dan rahasia yang aku sendiri belum tahu jawabannya. Namun, aku percaya kehadiranku sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tak mungkin akan dilepas oleh Tuhan, tak mungkin aku dibiarkan-Nya. Karena aku bukanlah siapa-siapa, dan kehendakku ada dan dibatasi kehendak Tuhan. Maka dari itu, aku sadar, siapapun dan apapun, baik itu hewan sekalipun, dia tidak memilih keberadaannya. Dia hanya pasrah mengembankan perannya.
Setelah aku paham bahwa aku adalah makhluk yang seluruhnya ada dalam kekuasaan Tuhan, tentu saja aku tak boleh keliru memaknai "takdir"ku ini. Bukan berarti makhluk seutuhnya tak mampu melakukan apapun, namun ini yang masih menjadi misteri bagiku. Apakah sebenarnya maling itu sudah ditakdirkan menjadi maling? Ataukah dia yang keliru memahami keberadaannya?  Aku selalu percaya, setiap orang bermain dengan perannya, namun peran baik dan buruk, seutuhnya telah dirancang oleh manusia itu sendiri dan tentu saja masih berada dalam pengetahuan dan kehendak Tuhan. Segala hal, tak luput dari Yang Maha diatas Yang Maha. Diri kita,  alam semesta bahkan tulisan yang sedang kamu baca ini, tak luput dari Pantauan-Nya.

Okeey,  pegel juga nih ternyata. Ini hanya sekedar pengetahuan ane yang masih dapat dikatakan "dangkal", oleh karenanya, bila ada kata ataupun tulisan yang dirasa sesat atau menyesatkan, mohon kiranya para pemirsah yang budiman berkenan mengoreksi ane di kolom komentar.
Ane berlindung kepada Allah dari segala kesesatan dan kemudharatan tulisan ini, semoga selalu berada dalam lindungan Allah..

Aamiin.